PETA PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2016-2018
Sumber Gambar :PETA PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2016-2018
Provinsi Banten merupakan salah satu tempat transit lalu lintas hewan antar pulau sehingga berpeluang untuk masuknya penyakit hewan menular (PHM) ke Provinsi Banten. Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, PHM didefinisikan sebagai penyakit yang ditularkan antara hewan dan hewan; hewan dan manusia; serta hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti air, udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia; atau dengan media perantara biologis seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur. PHM dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu 1) Penyakit yang bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular kepada manusia dan membahayakan jiwa manusia antara lain penyakit Avian Influenza/flu burung, rabies (anjing gila), anthrax, brucellosis, tuberculosis, toxoplasmosis, hog cholera, salmonellosis dan leptospirosis. 2) Penyakit yang tidak bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia seperti Septicaemia Epizootika (SE)/penyakit ngorok dan Newcastle Disease (ND).
Kondisi PHM dalam suatu wilayah harus selalu dipantau, baik dengan program pengawasan, pengendalian, penanggulangan, pencegahan dan pemberantasan PHM. Adapun Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) yang menjadi prioritas dalam pengendalian dan pemberantasannya di Provinsi Banten saat ini adalah Highly Pathogenic Avian (HPAI), Rabies, Brucellosis dan Surra.
Maka disusunlah Peta Penyakit Hewan Menular Strategis yang merupakan upaya dalam rangka pendistribusian informasi hasil kumpulan data dan kajian epidemiologis. Data pada Peta Penyakit Hewan Menular Strategis Provinsi Banten merupakan data yang diperoleh dari Kabupaten dan Kota Se Provinsi Banten yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Banten yang di bantu oleh tenaga ahli Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Download :