Pentingnya Rumah Sakit Hewan!!!

Sumber Gambar :

Ditulis oleh drh. Meetha Ramadhanita

 

 

Anabul ramai digunakan oleh para pecinta hewan kucing dan anjing. Anabul adalah singkatan dari "anak bulu", julukan yang diberi untuk hewan-hewan lucu yang biasa dipelihara seperti kucing atau anjing. Hewan peliharaan yang dapat menghibur dan menemani kita seringkali mendapatkan curahan kasih sayang dari pemeliharanya. Tidak heran, memiliki hewan peliharaan kini menjadi tren dikalangan masyarakat. Peningkatan pemeliharaan hewan ini diiringi dengan adanya peningkatan permintaan masyarakat terhadap pelayanan klinik hewan dengan sarana kesehatan dalam berkonsultasi dan menangani penyakit hewan dilengkapi fasilitas-fasilitas yang lengkap. Ada kondisi dimana hewan tersebut juga memerlukan tingkat perawatan yang lebih serius apabila terkena penyakit tertentu. Untuk itulah, fungsi sebuah Rumah Sakit Hewan akan banyak berperan di dalamnya dalam fungsi untuk merawat hewan yang sakit untuk menjadi sehat kembali.

 

Adanya beberapa penyakit infeksi dari hewan peliharaan yang dapat menular ke manusia, di antaranya(1):

  1. Kurap

Seseorang dapat terkena kurap hanya dengan menyentuh hewan peliharaan yang terjangkit jamur penyebab kurap, yaitu jamur Dermatophytosis. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ruam kulit berbentuk melingkar yang kering dan bersisik serta terasa gatal.

  1. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang bisa menular dari hewan peliharaan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan sering kali tidak bergejala, sehingga penderitanya kerap tidak menyadari bahwa ia sedang terinfeksi.

Meski begitu, sebagian orang juga bisa mengalami gejala seperti flu ketika terinfeksi penyakit toksoplasmosis. Penyakit ini menjadi berbahaya bila dialami ibu hamil, sebab dapat menginfeksi janin dan menyebabkan keguguran atau cacat lahir.

  1. Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebar melalui gigitan anjing, kucing, sapi, kambing, kuda, musang, atau monyet, yang terinfeksi oleh virus penyebab rabies. Virus ini dapat menyebabkan gangguan di otak yang berujung pada kematian.

  1. Scabies

Scabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal. Timbulnya rasa gatal dan keinginan menggaruk dapat lebih parah di malam hari. Penyakit ini terbilang sangat mudah menular dan menyebar dengan cepat, terlebih jika seseorang melakukan kontak fisik dekat dengan pengidapnya.

 

Selain penyakit yang telah disebutkan, ada pula penyakit infeksi lain dari hewan peliharaan yang sering terjadi pada hewan kesayangan kucing dan anjing yaitu (2):

  1. Feline Calicivirus

Menurut Fenner dan Federick (1933) pada bukunya yang berjudul Veterinary Virology Feline Calicivirus atau yang biasa disingkat FCV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit pada kucing. Virus ini dapat menyebabkan infeksi kepada saluran pernafasan pada kucing.

  1. Feline Panleukopenia Virus

Menurut Sharp & Corp (2011) pada bukunya yang berujudul Feline Panleukopenia: Introduction Feline Panleukopenia Virus atau yang biasa disingkat dengan FPV adalah infeksi virus yang disebabkan oleh parvovirus kucing yang merupakan kerabat dari parvovirus anjing. Penyakit ini mengacu pada rendahnya sel darah putih yang ada pada tubuh kucing.

  1. Canine Parvo Virus, disebabkan oleh virus, sangat menular dan berbahanya, angka kematiannya sangat tinggi. Gejala spesifiknya diare berdarah, sangat bau, terkadang diikuti dengan muntah. Gejala umum yang Nampak lainnya berupa nafsu makan hilang, nafsu minum masih ada sampai hilang dan demam.
  2. Canine Distemper, disebabkan oleh virus, sangat menular dan berbaha, angka kematian cukup tinggi. Gejala yang spesifik yaitu mata dan hidung berair, batuk ataupun gejala syaraf. Gejala umum yang nampak nafsu makan hilang, nafsu minum masih ada sampai hilang dan demam. Umumnya anjing yang bertahan memiliki kerusakan syaraf.
  3. Canine Hepatitis, disebabkan oleh virus, sangat menular, angka kematian cukup tinggi terutama pada anjing muda. Menyerang organ hati, gejala spesifiknya menyebabkan mata atau kulit berwarna kekuningan. Gejala umum lainnya nafsu makan hilang dan muntah
  4. Ringworm Menurut Zen (2019) Ringworm atau penyakit gangguan pana kulit yang disebabkan oleh tinea yang bisa berasal dari hewan. Penyakit ringworm ini disebabkan oleh jamur yang bernama tinea. Ada beberapa jenis jamur tinea seperti Tinea Capitis, Tinea Corposis, Tinea Crusis dan juga Pedis Tinea. Penyakit ringworm ini muncul akibat interaksi secara langsung dengan hewan peliharaan yang sedang mengidap penyakit jamur pada tubuhnya atau juga bisa ditularkan melalui udara dan tanah.

 

Penyakit lain yang tak kalah penting yaitu leptospirosis, salmonellosis, atau penyakit Pes. Itulah berbagai penyakit infeksi dari hewan peliharaan yang harus anda waspadai dan diperlukan fasilitas diagnostic lebih lengkap dalam mendeteksi penyakit spesifik tersebut.

 

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Permentan/OT.140/1/2010, Rumah Sakit Hewan adalah tempat usaha pelayanan jasa medik veteriner yang dijalankan oleh suatu manajemen dengan dipimpin oleh seorang dokter hewan penanggungjawab, memiliki fasilitas untuk pelayanan gawat darurat, laboratorium diagnostik, rawat inap, unit penanganan intensif, ruang isolasi, serta dapat menerima jasa layanan medik veteriner yang bersifat rujukan(3).

 

Rumah Sakit Hewan merupakan tempat praktek Dokter Hewan dan atau pelayanan kesehatan hewan yang dilengkapi dengan fasilitas (sarana dan prasarana) dan dikelola oleh suatu manajemen dibawah pimpinan Dokter Hewan penanggung jawab dan oleh suatu forum Kode Etik Rumah Sakit Hewan. Dilihat dari tugasnya, Rumah Sakit Hewan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut (4):

  1. Melakukan pemeriksaan dan diagnosa klinis, laboratoris, pengobatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan terhadap hewan sakit;
  2. Melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit hewan serta perawatan hewan sakit;
  3. Melakukan bedah hewan, kastrasi, ovariectomi dan kecantikan hewan;
  4. Mengadakan konsultasi masalah kesehatan hewan, gizi hewan dan makanan ternak;
  5. Penanganan kesehatan hasil produksi ternak dan penanganan yang berkaitan dengan kegiatan kesehatan masyarakat veteriner lainnya;
  6. Mengadakan penyuluhan kesehatan hewan.

 

Mewujudkan Rumah Sakit Hewan yang nyaman dan sehat dapat dilakukan melalui menerapkan aturan standar dalam merancang dengan sesuai dan tepat. Adapun Persyaratan minimal untuk Rumah Sakit Hewan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Permentan/OT.140/1/2010, sebuah Rumah Sakit Hewan seharusnya memiliki fasilitas yang memadai antara lain (5):

  1. Tempat tunggu klien yang nyaman dan tempat penerimaan pasien, serta pembayaran;
  2. Ruang pemeriksaan hewan;
  3. Tempat penanganan gawat darurat;
  4. Laboratorium Ruang observasi dan rawat inap;
  5. Ruang operasi;
  6. Ruang nekropsi;
  7. Ruang rontgen;
  8. Ruang dokter dan atau tenaga kesehatan hewan lainnya;
  9. Dapur, ruang cuci, dan fasilitas kebersihan lainnya;
  10. Peralatan medik veteriner untuk pemeriksaan, tindakan medik yang diperlukan dan lain-lain;
  11. Ruang penyimpanan, penyiapan obat, dan pakan hewan;
  12. Penerangan yang cukup, serta sumber air bersih yang memadai.

 

Rumah sakit hewan dibutuhkan sebagai fasilitas-fasilitas kesehatan khusus hewan tentu berhubungan dengan perkembangan penyakit pada hewan kesayangan dalam menunjang kualitas kehidupan bagi hewan dan edukasi kepada pemilik hewan juga sebagai rujukan para dokter hewan muda ataupun para calon dokter hewan dalam menimba edukasi maupun melewatinya lewat praktik lapangnya. Sehingga diharapkan menjadi perhatian pemerintah daerah di kota-kota besar dengan peminat hewan kesayangan yang tinggi dapat mewujudkan pembangunan Rumah Sakit Hewan dan peningkatan sumber daya profesional dibidangnya, serta sarana dan prasarana yang memadai pada Rumah Sakit Hewan tersebut.

 

 

 

 

Sumber referensi tulisan : (1) https://www.alodokter.com/waspadai-berbagai-penyakit-infeksi-dari-hewan-peliharaan

(2)https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3573/8/UNIKOM_Putri%20Wulandari_Bab%202.pdf

(3) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Sosial Jadi Rujukan Informasi Pemilik Hewan Peliharaan"

(4) https://media.neliti.com/media/publications/192732-ID-rumah-sakit-hewan-di-kota-pontianak.pdf

(5) http://e-journal.uajy.ac.id/3392/3/2TA13332.pdf

(6) https://agroindonesia.co.id/pentingnya-kehadiran-rumah-sakit-hewan/


Share this Post