KEGIATAN KEMANDIRIAN PAKAN TERNAK TAHUN 2019 DI KABUPATEN TANGERANG

Sumber Gambar :

KEGIATAN KEMANDIRIAN PAKAN TERNAK TAHUN 2019

DI KABUPATEN TANGERANG

 

Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten pada tahun 2019 telah melaksanakan kegiatan pengembangan pakan untuk mewujudkan kemandirian penyediaan pakan ternak di wilayah Provinsi Banten. Kegiatan tersebut berada di 2 lokasi yaitu di Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

Pada kegiatan ini kelompok penerima manfaat mendapatkan bantuan berupa pengadaan bahan pakan, alat dan mesin pengolah pakan, perbaikan dan/atau pembangunan gudang produksi, operasional kelompok, serta pembinaan yang didalamnya terdapat bimbingan teknis pengolahan dan produksi serta pengembangan kewirausahaan.

Pada Hari Senin tanggal 9 Desember 2019, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten ( Ir H. Agus M Tauchid S., Msi ) melakukan penyerahan secara simbolis bantuan kegiatan kemandirian pakan di kelompok Karya Tani Desa Tamiang Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. Potensi ternak yang ada di Desa Tamiang adalah ternak itik.

Dalam sambutannya, Ir H. Agus M Tauchid S., Msi menyampaikan bahwa dari data BPS Banten pada musim kemarau tahun ini, kurang lebih sebanyak 150.000 petani yang sebagian besar merupakan buruh penggarap sawah terpaksa menganggur karena sawah mengalami kekeringan. Oleh karena itu dengan beternak itik merupakan salah satu solusi bagi petani untuk memperoleh pendapatan harian bahkan bisa menjadi penopang pada saat musim kemarau tiba. Akan tetapi terkadang dalam beternak itik, peternak dihadapkan pada harga pakan yang mahal. Sehingga dengan adanya program bantuan pemerintah ini kelompok menyambut gembira. Diharapkan kelompok dapat menyediakan pakan berkualitas dengan harga terjangkau dan berbasis sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan pakan kelompok peternak yang ada di sekitar unit pengolah pakan kelompok Karya Tani tersebut.

Seiring dengan program yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten yaitu revitalisasi kawasan Banten Lama sebagai tempat wisata ziarah, maka diperlukan suplai telur itik untuk di olah menjadi telur asin sebagai salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa oleh pengunjung. Kelompok ditantang untuk bisa menyediakan bahan baku telur asin tersebut secara continue dan harga terjangkau.

“Ada kelompok yang terbentuk tetapi tidak aktif, hanya nama dan bahkan bubar secara perlahan-lahan. Mengapa ini terjadi ? Karena kekurangmampuan pengurus untuk membuat para anggotanya agar turut merasa memiliki dan menjaga                                                        keutuhan kelompok”, tambah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten tersebut. 

Untuk itu diminta kepada penyuluh yang hadir pada acara tersebut agar membina kelompok secara berkelanjutan sehingga terbangun kemandirian kelompok. Karena seringkali sebuah kegiatan gagal karena SDM nya tidak di bina. Terdapat pula hal-hal yang dapat melemahkan keutuhan kelompok yaitu diantara anggota-anggotanya ada ketidaksamaan (sependeritaan, tidak setuju, tidak sependapat ); ada yang tidak mengerti tujuan berkelompok;  tidak adanya saling percaya; yang ada hanya curiga, saling menduga, menuduh dan saling menyalahkan; kurang komunikasi; keputusan diambil tidak berdasarkan musyawarah ataupun ada provokator dari luar kelompok. Untuk hal- hal tersebut kelompok juga harus dilatih mampu memecahkan permasalahan yang ada dengan cara musyawarah dan akhirnya proses penyapihan kelompok untuk mandiri.

 

Nurhayati., S.Pt., MP


Share this Post