PEMBINAAN SDM PENYULUH PERTANIAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN

PEMBINAAN SDM PENYULUH PERTANIAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN

DISTAN BANTEN, SERANG– Dinas Pertanian Provinsi Banten menggelar pembinaan SDM Penyuluh Pertanian, dengan topik Peningkatan Keterampilan Komunikasi Penyuluh Pertanian. Pembinaan secara virtual dilaksanakan untuk meningkatkan kecakapan komunikasi (konversisonialis) yang memadai bagi Penyuluh Pertanian (22/07/2021).

 

Penyelenggaraan Pembinaan SDM Penyuluhan Pertanian seutuhnya menghadirkan Narasumber yang berlatar belakang akademisi, berkat kerjasama Dinas Pertanian Provinsi Banten dengan Universitas Bunda Mulia, Jakarta dalam melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) periode tahun 2021. Lima (5) orang Narasumber dari Universitas Bunda Mulia, Jakarta terdiri dari                                             Dr. Rustono Farady Marta, S.Sos., M.Med.Kom., Dr. Sugeng Wahjudi, Drs., M.Si,             Dr. Alfred Pieter Menayang, Ir., M.M., Dr. Muhamad Isnaini, S.Si., M.I.Kom., dan                Dr. Agus Daniar, Drs., M.B.A. Pelatihan  diikuti sebanyak 183 orang terdiri dari Kabid, Kasi yang menangani Penyuluhan Pertanian dan Petugas Penyuluh Pertanian Provinsi serta dari delapan (8) Kabupaten/ kota se Provinsi Banten.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten yang diwakili oleh Sekretaris Dinas                            Ir. H. Asep Mulya Hidayat, MM menyampaikan pengarahan dalam sambutan resmi, pada kesempatan tersebut disampaikan akademisi dapat berperan sebagai stake holder yang mengelola pesan dikemas sebagai informasi untuk turut serta meresonansikan kepada masyarakat, bahwa keberhasilan pembangunan pertanian tidak hanya mengandalkan kiprah dinas yang menangani pertanian saja, sehingga disaat tertundanya pencapaian program pembangunan berpeluang secara positif mendapat masukan dan solusi dari berbagai pihak yang sekaligus secara aktif menempuh solusi yang menjadi pilihan. Menanggapi hal tersebut, salah satu Narasumber sekaligus Ketua Pelaksana PKM yang membawakan materi Tahapan Public Speaking Bagi Penyuluh Pertanian,  Dr. Sugeng Wahjudi, Drs., M.Si menyampaikan langsung masukan tersebut kepada Ketua Program Studi (Ka. Prodi) Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia untuk dapat dijadikan jurnal akademik di Universitas Bunda Mulia, Jakarta dan disambut baik oleh Ka. Prodi Dr. Rustono Farady Marta, S.Sos., M.Med.Kom.

 

Dalam paparannya Sugeng wahjudi mangatakan, Public speaking adalah salah satu bentuk keterampilan komunikasi yang membuat seseorang lancar berbicara, mampu dengan baik memilih kata dan nada bicara, mampu mengendalikan suasana serta menguasai materi, salah satu teknik dalam mempersipkan diri adalah dengan menghilangkan ketegangan sebelum memulai berbicara dengan cara mempertemukan lekuk pangkal jemari kiri dan kanan secara berulang.

 

Narasumber berikutnya, Alfred Pieter Menayang dengan materi Memilih Topik dan Tujuan Presentasi, mengatakan perlu menyusun outline yaitu memilih topik, menentukan tujuan umum, menentukan tujuan khsusus, mengungkapkan frase ide sentral.  Cara yang paling membantu adalah brain storming dengan melakukan inventaris pribadi, pencarian referensi, pencarian internet. Inventaris pribadi meliputi pengalaman, hobby, minat, keterampilan dan sesuatu yang diyakini.

 

Materi Seni Menorehkan Kesan Pertama yang dibawakan oleh Agus Daniar, memberikan tips tips mudah seperti tersenyum setelah dua detik penampilan, kontak mata secukupnya (sekitar 60 persen), hindari gestur (isyarat) yang mencurigakan seperti

main HP, perhatikan postur (sikap) tubuh, menjadi pendengar yang baik, tdk menyela, menyimak dan selalu mencoba memahami audien.

 

Sesi materi Teknik Menjaring Partisipasi Audiens yang dibawakan oleh Muhamad Isnaini, teknik ini dapat ditempuh dengan cara memahami karakteristik demografi petani, branding pertanian menjadi hal yang berbeda, memahami produk pertanian secara holistik, memanfaatkan beragam sarana komunikasi ( medsos, ponsel, media komunitas) dan melaksankan komunikasi yang efektif dalam setiap kesempatan tatap muka. Isnaini mensyaratkan tiga (3) hal agar partisipasi audien tinggi, yaitu kompetensi komunikasi Penyuluh Pertanian, mampu mengorganisasikan kegiatan berlajar petani dan membangun interkasi sosial (diterima oleh masyarakat, memiliki kemampuan sebagai problem solver)

 

Materi terakhir Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Efektif, slide ditampilkan dalam Bahasa Inggris namun disampaikan dalam penuturan Bahasa Indonesia. Rustono Farady menekankan lima (5) prinsip untuk mencapai komunikasi efektif dengan melakukan aksi respect, emphaty, audible, clarity, humble. Dijelaskan dalam Bahasa Indonesia, bahwa respect merupakan rasa hormat dalam memperlakukan setiap orang tidak membatasi hanya kepada orang tertentu saja, empathy merupakan keadaan turut serta atau merasakan situasi keberadaan orang lain pada diri kita, audible tidak sekedar tutur bahasa baik yang dapat didengar namun lebih kepada sikap baik yang kita tawarkan, clarity pesan harus sebuah informasi yang jelas terhadap yang ingin dicapai, tanpa kejelasan tidak akan pernah dapat memotivasi, menyusun rencana karena itu berdampak pada komunikasi menjadi tidak efektif.

 

Dilihat dari jumlah pertanyaan sebanyak 20 orang penanya, dapat dikatakan pelatihan ini antusiasme peserta tinggi, mengaspresiasi hal tersebut panitia dari Universitas Bunda Mulia, Jakarta memberikan cinderamata kepada 5 (lima) orang penanya terpilih yang akan dikirim langsung ke alamat pemenang berdasarkan daftar hadir melalui google form dan Panitia menyediakan sertifikat digital untuk seluruh peserta.

Pelaksanaan pelatihan daring ini melibatkan dua kepanitiaan, dari Bidang Prasarana Sarana Pertanian Dan Penyuluhan Distan Banten, dipimpin oleh Ir. Omar Saefudin, MM selaku Kepala Bidang, dibantu oleh Ndaru Udia Agus Nursaid, S.Sos.,MM selaku Kepala Seksi Penyuluhan Pertanian, Eneng Martiana, SP staf Seksi Penyuluhan Pertanian, Hj. Linda Nurhayati, S.Pt. Hj. Khaerunisa, SP. selaku Penyuluh Pertanian Distan Provinsi Banten sedangkan dari Universitas Bunda Mulia, Jakarta terdiri dari Marselia Destiany, S.E., Andreas Lumampauw, S.I.Kom, Berliana Glorya Liebe Imbing, S.Kom dan Marsela Gusman.