Pola Usaha Penggemukan Sapi

Keberhasilan usaha penggemukan sapi potong tergantung pada pola usaha yang digunakan. Pola usaha merupakan pendekatan tata cara pengelolaan usaha. Dalam penggemukan sapi potong di Indonesia, ada beberapa pola usaha yang sering dilakukan. Pola usaha yang ada di antaranya adalah ekstensif, semiintensif, dan intensif. Pada pola usaha ekstensif, hampir hanya memanfaatkan faktor alam saja karena belum banyak campur tangan dalam pengelolaannya. Sapisapi tersebut dilepaskan di padang penggembalaan sepanjang hari, mulai pagi sampai sore hari. Selanjutnya, sapi-sapi tersebut digiring ke kandang terbuka, yakni kandang tanpa atap. Di dalam kandang, sapi tersebut tidak diberi pakan tambahan lagi.

 

Usaha semi intensif merupakan pengembangan atau perpaduan pengembangan ekstensif dan intensif. Pada siang hari, sapi-sapi ditambatkan atau digembalakan di ladang, kebun, atau pekarangan yang rumputnya tumbuh subur. Pada sore harinya, sapi tersebut dimasukkan ke dalam kandang sederhana. Pada malam hari, sapi-sapi tersebut diberi pakan tambahan berupa hijauan rumput atau daundaunan serta pakan penguat, berupa dedak halus yang dicampur dengan sedikit garam.

Pendekatan pola usaha dapat tergantung dari pengetahuan, kondisi alam, modal, dan lingkungan. Pola pengembangan intensif muncul karena tuntutan kebutuhan, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas daging sapi seoptimal mungkin. Untuk usaha penggemukan sapi potong dengan target waktu 3 bulan dan penambahan bobot lebih dari 1 kg per hari per ekor harus menggunakan pola usaha intensif. Pola usaha intensif merupakan pengembangan usaha dengan menggunakan teknologi yang dilakukan secara intensif. Dengan memadukan teknologi, modal, dan sumber daya agar diperoleh output yang optimal.

Dengan mengandangkan sapi hampir sepanjang hari ditunjang dengan pakan sebanyak dan sebaik mungkin, pertambahan bobot akan lebih cepat terjadi. Oleh karenanya, dengan kurun waktu yang telah ditentukan, dapat diperoleh hasil sesuai yang ditargetkan. Penggemukan dengan pola ini, dapat ditentukan waktu pemeliharaan dan target bobot sapi yang diinginkan. Dengan demikian, penghitungan biaya produksi dan keuntungan yang lebih pasti sudah dapat diketahui.

Pemeliharaan sapi secara intesif berimplikasi bahwa sapi-sapi perlu perlakuan yang lebih teratur atau rutin dalam hal pemberian pakan, kesehatan kandang, kesehatan sapi, pemantauan bobot, dan sebagainya. Namun, sasaran atau target produksi (output) dari usaha intensif yang telah ditetapkan bisa berbeda atau berubah karena pengaruh ruang dan waktu. Bisa jadi, keintensifan suatu usaha bisa berubah sesuai dengan pengaruh pengelolaan terhadap sumber daya yang dimanfaatkan dengan adanya risiko yang ditimbulkan.

Beberapa sifat yang tampak pada pola pengembangan intensif di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Efisiensi dalam pemanfaatan lahan produksi.

2) Aplikasi teknologi modern lebih tampak.

3) Investasi modal cukup tinggi, tetapi waktu pengembalian modal relatif lebih singkat.

4) Efisiensi waktu pemeliharaan.

5) Jangkauan pengawasan terbatas, tetapi membutuhkan intensitas pengawasan yang tinggi.

6) Produksi (output) daging relatif tinggi.

7) Kotoran sapi yang terkumpul dalam satu tempat sehingga mudah dibersihkan dan mudah dimanfaatkan untuk keperluan lain.[]

 

Sumber: http://www.pertanianku.com/

Related Post

Pengukuhan ISPI (Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia) Provinsi Banten, 14 Maret 2020

Rapat percepatan pelaksanaan kegiatan Bidang Perkebunan, 13 Maret 2020

Pengawasan DOC di PT CPJF Hatchery Curug Bitung bersama Team Wasbitnak Kab Lebak. 13 Maret 2020

Olahraga seluruh pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 13 Maret 2020

Pertemuan Teknis Juru Sembelih Halal Provinsi Banten, 12 Maret 2020

Desk rakorteknas bidang pertanian Tahun 2020, Bandung 12 Maret 2020

Rapat Verifikasi dan Validasi Data Statistik Peternakan Tahun 2019 (ATAP Peternakan 2019). 12 Maret 2020

Rapat teknis perencanaan irigasi di Provinsi Banten bersama Dinas PUPR Provinsi Banten, 11 Maret 2020

Kegiatan pengawasan cuting fertil egg final stok ayam pedaging di PT Charoen Pokphand, 11 Maret 2020

Monev korporasi padi dan pengecekan dan persiapan panen raya padi di Kab. Pandeglang, 10 Maret 2020

Rapat pertemuan tenaga kesehatan hewan dan medik veteriner Provinsi Banten, 10 Maret 2020

Rapat koordinasi korporasi padi Tahun 2020 bersama seluruh stakeholder pembudidayaan padi, 09 Maret 2020

Pembagian sarana penunjang berupa motor roda dua kepada Petugas Pengawas Benih Tanaman di Provinsi Banten, 09 Maret 2020

Apel pagi seluruh pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 09 Maret 2020

Yoga bersama pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 06 Maret 2020

Surveilans NKV PT So Good Food Manufacturing Kab Tangerang, 05 Maret 2020

Form Pengaduan
Statistik Kunjungan
User Online
:
130
Today Visitor
:
1.125
Month Visit
:
85.071
Total Visit
:
178.295
Your IP
:
44.192.92.49
Alamat
  • Pemerintah Provinsi Banten

    Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
    Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
    Kec. Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.

     

    Telp :
    (0254) 267032

    Fax : 
    (0254) 267033

    Kode Pos : 
    42171

     

Copyright © 2014 DISPERTAN.BANTENPROV.GO.ID

Supported By Diskominfo-SP Provinsi Banten