Mengenal Manajemen Pakan Sistem Penggemukan Sapi

Oleh : Riza Imam Nugraha, S.Pt

Beberapa  faktor  yang  sangat  mempengaruhi  sistem  penggemukan  pada  ternak  sapi  adalah  teknik pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukkan, serta lama   penggemukan.  Usaha  penggemukan  sapi  perlu  akan  upaya  untuk  meningkatkan  bobot  sapi sebelum  dijual.  Banyak  dijumpai  para  peternak  tradisional  mencari  sapi  yang  telah  pubertas,  tetapi tubuhnya masih kurus. Tubuh yang kurus  tersebut bisa jadi karena  pemberian pakan yang kurang  tepat.

Di  luar  negeri,  penggemukan  sapi  dikenal  dengan  sistem  pasture  fattening,  dry  lot  fattening,  dan kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor).  Cara  penggemukan  sapi  secara  modern  dilakukan  dengan  menggunakan  prinsip  feedlot,  yaitu pemberian  pakan sapi terdiri  dari hijauan dan konsentrat yang berkualitas di dalam kandang.

a.  Sistem dry lot fattening

Sistem  dry  lot  fattening  yaitu  penggemukan  sapi  dengan  memperbanyak  pemberian  pakan konsentrat. Jumlah pemberian hijauan hanya relatif sedikit sehingga efisiensi penggunaan pakan lebih   tinggi.  Perbandingan  hijauan  dan  konsentrat  berkisar  antara  40:60  sampai  20:80. Perbandingan ini didasarkan pada bobot bahan  kering (BK). Penggemukan  sistem  ini  dilakukan di  dalam  kandang.  Pakan  hijauan  dan  konsentrat  diberikan kepada sapi di dalam kandang. Jadi, pakan harus disediakan sesuai porsi waktu yang tepat. Pada  sistem  penggemukan  ini  sebaiknya  hijauan  selalu  tersedia.  Bila  sapi  masih  terlihat  lapar, hijauan  diberikan  lagi  sehingga  akan  berimplikasi  pada  peningkatan  laju pertambahan bobot tubuh. Program penggemukan dengan  system ini  ada yang dimulai  dari  anak  sapi yang masih menyusu (pedetsusu).  Atau,  anakan  sapi  perah  jantan  yang  sejak  lahir  telah  diberikan  ransum  pakan berkualitas  tinggi ditempatkan pada kandang  khusus.

b.  Sistem pasture fattening

Sistem  penggemukan  pasture  fattening,  yaitu  sapi  yang  digembalakan  di  padang penggembalaan  sepanjang hari. Dengan  sistem  ini, ada  ternak yang tidak dikandangkan dan ada juga yang dikandangkan setelah malam  hari atau pada saat  matahari bersinar  terik. Padang  penggembalaan  yang  baik  adalah  padang  tersebut  ditumbuhi  hijauan  berupa  rumput dan  leguminosa.  Sementara  padang  penggemabalaan  yang  hanya  ditumbuhi  rumput  saja berdampak kurang baik  bagi laju pertumbuhan  sapi. Bila  memungkinkan,  padang  gembalaan  yang  hanya  ditumbuhi  rumput  sebaiknya  ditanami leguminosa  agar  kualitas  pakan  di  padang  menjadi  lebih   baik.  Leguminosa  mempunyai kemampuan  untuk  menangkap  nitrogen  sehingga  tanah  dibawahnyamenjadi  lebih   subur  dan baik  untuk  pertumbuhan  rumput.  Selain  itu,  leguminosajugamemilikikandungan  protein  yang tinggi.

Hal  yang  harus  diperhatikan  pada  sistem  ini  adalah  cara  penggembalaan  dalam  rangka memanfaatkan  hijauan  sebaik  mungkin. Pengaturan  pemanfaatan  hijauan  jangan  hanya di satu tempat  saja.  Bisa  jadi  hijauan  pada  satu  tempat  sudah  habis, sedangkan di tempat lain masih belum  termanfaatkan. Dengan  demikian,  perlu  dilakukan  rotasi  pemanfaatan  untuk  mengatur pertumbuhan hijauan yang ada. Selain itu ketersediaan sumber air juga  harus  tercukupi.

c.  Sistem  kombinasi dry lot dan pasture fattening

Sistem  ini  merupakan  perpaduan dry lot fattening. Pada  sistem  ini, bila  musim hujan  berlimpah maka  sapi  digembalakan di padang  gembalaan  dan  tidak  harus  dikandangkan. Sementara  pada musim  kemarau, sapi  dikandangkan  dan  diberi  pakan  penuh.  Pada  siang  hari  digembalakan di padang penggembalaan, sedangkan pada malam  hari  sapi dikandangkan dan diberi konsentrat.

Sistem penggemukan ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sistem dry lot fattening, tetapi  lebih  singkat  daripada  sistem  pasture fattening. Sapi yang awalnya  dipelihara di padang penggembalaan,  kemudian  beberapa  bulan  sebelum  dijual  diberi  pakan  konsentrat  penuh, hasilnya  lebih  baik  dibandingkan  sapi  yang  dari  awal  pemeliharaan  diberipakan  hijauan  dan konsentrat secara seimbang.

d.  Sistem kereman

Sistem  ini  sebenarnya  hampir  sama  dengan  dry  lot  fattening,  yaitu  ternak  sapi  diberi  pakan hijauan  dan  konsentrat  serta  sapi  dikandangkan  selama  pemeliharaan.  Bedanya,  sistem kereman  lebih   banyak  dilakukan  oleh  peternak  tradisional  dan  pemberian  pakannya  masih tergantung  dengan  kondisi.  Bila  musim  hujan,  sapi  diberi  banyak  pakan  hijauan,  tetapi  bila musim kering sapi lebih banyak  diberi pakan konsentrat. Cara  penggemukan  sapi  potong  sistem  kereman  dilakukan  dengan  teknologi  pemeliharaan sebagai berikut :

1.  Sapi  dipelihara  dalam  kandang  terus  menerus  dan  tidak  digembalakan. Ternak  sapi  hanya sewaktu- waktu  dikeluarkan,  yakni  pada  saat  membersihkan  kandang  dan  memandikan ternak sapi.

2.  Semua  kebutuhan  ternak, baik  berupa  kandang  air minum disediakan  oleh  peternak  secara tak terbatas.

3.  Cara penggemukan  sistem  ini  mengutamakan  pemberian  pakan  berupa  campuran  rumput, leguminosa dan makanan  penguat.

4.  Sapi  penggemukan  tidak  untuk  dijadikan  tenagakerja, hal  ini  bertujuan agar makanan yang dikonsumsi  sepenuhnya  diubah  menjadi  daging  dan  lemak  sehingga  pertumbuhan  bobot badan meningkat secara  cepat.

5.  Pada  awal masa penggemukan, ternak sapi terlebih dahulu diberikan  obat cacing.

6.  Untuk  meningkatkan  palatabilitas  /  nafsu  makan  perlu  diberikan  perangsang  nafsu  makan dan vitamin.

7.  Lama penggemukan  berkisar  4  –  10 bulan. Hal ini  tergantung  dari  kondisi  awal  dan  bobot sapi yang digemukkan.[]

sumber: http://ditjennak.pertanian.go.id/

Related Post

Pengukuhan ISPI (Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia) Provinsi Banten, 14 Maret 2020

Rapat percepatan pelaksanaan kegiatan Bidang Perkebunan, 13 Maret 2020

Pengawasan DOC di PT CPJF Hatchery Curug Bitung bersama Team Wasbitnak Kab Lebak. 13 Maret 2020

Olahraga seluruh pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 13 Maret 2020

Pertemuan Teknis Juru Sembelih Halal Provinsi Banten, 12 Maret 2020

Desk rakorteknas bidang pertanian Tahun 2020, Bandung 12 Maret 2020

Rapat Verifikasi dan Validasi Data Statistik Peternakan Tahun 2019 (ATAP Peternakan 2019). 12 Maret 2020

Rapat teknis perencanaan irigasi di Provinsi Banten bersama Dinas PUPR Provinsi Banten, 11 Maret 2020

Kegiatan pengawasan cuting fertil egg final stok ayam pedaging di PT Charoen Pokphand, 11 Maret 2020

Monev korporasi padi dan pengecekan dan persiapan panen raya padi di Kab. Pandeglang, 10 Maret 2020

Rapat pertemuan tenaga kesehatan hewan dan medik veteriner Provinsi Banten, 10 Maret 2020

Rapat koordinasi korporasi padi Tahun 2020 bersama seluruh stakeholder pembudidayaan padi, 09 Maret 2020

Pembagian sarana penunjang berupa motor roda dua kepada Petugas Pengawas Benih Tanaman di Provinsi Banten, 09 Maret 2020

Apel pagi seluruh pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 09 Maret 2020

Yoga bersama pegawai Dinas Pertanian Provinsi Banten, 06 Maret 2020

Surveilans NKV PT So Good Food Manufacturing Kab Tangerang, 05 Maret 2020

Form Pengaduan
Statistik Kunjungan
User Online
:
132
Today Visitor
:
1.084
Month Visit
:
85.030
Total Visit
:
178.254
Your IP
:
44.192.92.49
Alamat
  • Pemerintah Provinsi Banten

    Jl. Syech Nawawi Al-Bantani
    Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
    Kec. Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.

     

    Telp :
    (0254) 267032

    Fax : 
    (0254) 267033

    Kode Pos : 
    42171

     

Copyright © 2014 DISPERTAN.BANTENPROV.GO.ID

Supported By Diskominfo-SP Provinsi Banten